Ilmu (atau ilmu pengetahuan)
adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya,
dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode
yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat,
ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Pengertian olmu menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
Ashley Montagu
menyebutkan bahwa “Science is a systemized knowledge services form
observation, study, and experimentation carried on under determine the
nature of principles of what being studied.” (ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan yang disusun dalam suatu system yang berasal dari
pengamatan, studi dan pengalaman untuk menentukan hakikat dan prinsip
hal yang sedang dipelajari).
Harold H.
titus mendefinisikan “Ilmu (Science) diartikan sebagai common science
yang diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap
benda-benda atau peristiwa-peristiwa dengan menggunakan metode-metode
observasi yang teliti dan kritis).
Dr. Mohammad Hatta
mendefinisikan “Tiap-tiap ilmu pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya, baik
menurut kedudukannya tampak dari luar maupun menurut bangunannya dari
dalam.”
Drs. H. Ali As’ad dalam buku Ta’limul Muta’allim menafsirkan ilmu sebagai :
“Ilmu adalah suatu sifat yang kalau dimiliki oleh seorang maka menjadi jelaslah apa yang terlintas di dalam pengertiannya”
“Ilmu adalah suatu sifat yang kalau dimiliki oleh seorang maka menjadi jelaslah apa yang terlintas di dalam pengertiannya”
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi
hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup
pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit.
Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang
berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah
seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.
Ilmu
(Bahasa Inggeris:Knowledge)merujuk kepada kefahaman manusia terhadap
sesuatu perkara, yang mana ia merupakan kefahaman yang sistematik dan
diusahakan secara sedar. Pada umumnya, ilmu mempunyai potensi untuk
dimanfaatkan demi kebaikan manusia.
Biasanya,
ilmu adalah hasil daripada kajian trhadap sesuatu perkara. Dalam hal
ini, ilmu sendiri juga boleh menjadi sasaran kajian dan menghasilkan apa
yang dikenali sebagai "ilmu mengenai ilmu", yakni epistemologi.
Ciri-ciri
Ilmu adalah sebahagian daripada aspek kognitif yang terdapat dalam diri
manusia. Maka dengan itu ilmu adalah berkaitan dengan aspek kognitif
manusia yang lain seperti pengetahuan, pengalaman, dan juga perasaan.
Tetapi pada masa yang sama, ilmu adalah berbeza dengan perkara-perkara
ini dan ciri-cirinya adalah seperti berikut:
Ciri
ini membezakan ilmu dengan perasaan dan pengalaman. Contohnya,
sesetengah "pengalaman diri" seperti mimpi adalah sukar dipertuturkan
melalui bahasa. Tetapi bagi ilmu, ia haruslah sesuatu yang dapat
dipertuturkan melalui bahasa.
Ilmu mempunyai nilai kebenaran
Sesuatu yang digelar sebagai ilmu biasanya dianggap benar. Ciri ini membezakan pengucapan ilmu dengan pengucapan sasastera yang biasanya mengandungi unsur-unsur tahayul.
Ilmu mempunyai nilai kebenaran
Sesuatu yang digelar sebagai ilmu biasanya dianggap benar. Ciri ini membezakan pengucapan ilmu dengan pengucapan sasastera yang biasanya mengandungi unsur-unsur tahayul.
Ilmu
adalah objektif. Ciri ini bermaksud bahawa ilmu adalah sesuatu yang
tidak dapat diubah menurut keinginan ataupun kesukaan seseorang
individu.
Ilmu diperolehi melalui kajian
Ilmu adalah hasil daripada kajian. Ia bukanlah sesuatu rekaan. Ilmu mengenai cara memeroleh ilmu itu dikenali sebagai perkaedahan penyelidikan ilmiah
Ilmu diperolehi melalui kajian
Ilmu adalah hasil daripada kajian. Ia bukanlah sesuatu rekaan. Ilmu mengenai cara memeroleh ilmu itu dikenali sebagai perkaedahan penyelidikan ilmiah
Kandungan Ilmu sentiasa bertambah
Ilmu adalah sentiasa berada dalam proses pertemabahan, pemantapan dan penyempurnaan.
Ilmu adalah sentiasa berada dalam proses pertemabahan, pemantapan dan penyempurnaan.
ilmu adalah sesuatu yang membedakan kita dengan mahluk tuhan lainnya seperti tumbuhan dan hewan..
dengan ilmu kita dapat melakukan,membuat,menciptakan sesuatu yang dapat membawa perbedaan yang lebih baik bagi diri kita sendiri.
dengan ilmu kita dapat melakukan,membuat,menciptakan sesuatu yang dapat membawa perbedaan yang lebih baik bagi diri kita sendiri.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu[4]. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
- Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
- Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
- Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
- Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
Sifat-sifat ilmu
Dari
definisi yang diungkapkan Mohammad Hatta dan Harjono di atas, kita
dapat melihat bahwa sifat-sifat ilmu merupakan kumpulan pengetahuan
mengenai suatu bidang tertentu yang...
- Berdiri secara satu kesatuan,
- Tersusun secara sistematis,
- Ada dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan disertai sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data),
- Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset.
- Communicable, ilmu dapat ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti dan dipahami maknanya.
- Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku di mana saja dan kapan saja di seluruh alam semesta ini.
- Berkembang, ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengatahuan dan penemuan-penemuan baru. Sehingga, manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya.
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Dalam
pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan
diperoleh manusia melalui pengamatan akal.Pengetahuan muncul ketika
seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian
tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya
ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan pengamatan
yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris
tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila
seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan
gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga
bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia
yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih
untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan
tentang manajemen organisasi.
Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme.
Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak
menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika.
Dalam matematika,
hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan
empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
Pengetahuan
tentang keadaan sehat dan sakit adalah pengalaman seseorang tentang
keadaan sehat dan sakitnya seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut
bertindak untuk mengatasi masalah sakitnya dan bertindak untuk
mempertahankan kesehatannya atau bahkan meningkatkan status
kesehatannya. Rasa sakit akan menyebabkan seseorang bertindak pasif dan
atau aktif dengan tahapan-tahapannya.
Pengetahuan
adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang
dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia itu
sendiri dan kehidupanya.
Sementara
sumber-sumber pengetahuan adalah berasal dari tahu akan suatu peristiwa
dan realitas objektif di alam semesta ini, dan tahu adalah hasil
daripada kenal,sadar, insaf, mengerti dan pandai.
Perbedaan
antara pengetahuan dengan ilmu pengetahuan adalah terletak pada konsep
dari keduanya, dimana pengetahuan lebih spontan sifatnya, sedangkn ilmu
pengetahuan lebih sistematis dan reflektif, sesuai dengan pengertiannya
bahwa ilmu pengetahuan adalah keseluruhan system pengetahuan manusiayang
telah dibakukan secara sistematis. Dengan demikian pengetahuan jauh
lebih luas daripada ilmu pengetahuan karena pengetahuan mencakup segala
sesuatuyang diketahui manusia tanpa perlu berarti telah dibakukan secara
sistematis. Pengetahuan mencakup penalaran, penjelasan tentang manusia
mengetahui sesuatu, jugamencakup praktek atau kemampuan teknis dalam
memecahkanberbagai persoalan hidup yang belumdibakukan secara sistematis
dan metodis.
Dalam
beberapa tahun belakangan ini kita melihat adanya perubahan yang
mendasar dari evolusi kesadaran manusia yaitu mencari indentitas
dirinya. Maka dimana-mana muncul berbagai macam cara untuk memperoleh
apa yang dinamakan ilmu pengetahuan tentang jati diri dan cara
memperolehnya. Orang yang membawa ilmu pengetahuan inipun berbeda dalam
ciri dan caranya sehingga muncul juga penafsiran yang berbeda tergantung
sejauh mana pengertian yang ia diperoleh. Ilmu pengetahuan adalah
pengumpulan pengertian tentang suatu hal yang kita dapat karena “tahu”.
Tahu berarti :
- menyerap perangsang indera
- berkesan, dan
- mengerti kesan itu.
Proses dari menerima perangsang indera bisa kita alami melalui :
- Melihat – indera penglihat.
- Mendengar – indera pendengar.
- Mencium – indera pencium.
- Meraba – indera perasa dan.
- Merasa – indera pengecap.
Banyak
orang mencapai sukses dengan pengetahuan yang dimilikinya. Orang yang
memiliki pengetahuan bisa mengelola sumber daya alam, menciptkan
teknologi yang berguna untuk menusia dan sebagainya.
Dari
definisi diatas makan dapat dikatakan Ilmu pengetahuan secara etimologi
merupakan kata bentukan yang berasal dari 2 kata yaitu ilmu dan
pengetahuan. Ilmu adalah suatu hasil darti proses kerja otak, sedangkan
pengetahuan yang berkata dasar tahu artinya sadar/insaf dengan
penambahan afiksasi pe-an ( pengetahuan) menjadi kata benda artinya
kumpulan dari hasil kesadaran manusia terhadap sesuatu. Misalnya
kesadaran manusia terhadap fenomena alam maka muncul Ilmu alam,
kesadaran manusia terhadap fenomena sosial maka muncul ilmu sosial,
kesadaran manusia terhadap fenomena kebudayaan maka muncul ilmu budaya
dan lain sebagainya
ilmu pengetahuan dibagi menjadi 2 macam :
- Ilmu pengetahuan exacta (nyata)
- Ilmu pengetahuan abstrak (tanpa wujud)
Demikian
yang bisa saya simpulkan, semoga paper ini bermanfaat bagimasyarakat
pada umumnya dan mahasiswa pada umumnya. Apabila makalah initerdapat
kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan/pembahasan saya mengucapkan
mohon maaf.
Buk guru,.,.,.,
BalasHapussaya boleh nanyak nggak,.,.,!!
Kenapa klk kt susah nggak ada yg bantu
uda ga perlu di pungkiri seperti itu, inilah hidup penuh dengan kemisterian
BalasHapusdan penuh dengan tanda tanya besar