Minggu, 24 Juli 2011

Makalah Managemen Berbasis Sekolah


BAB I
PENDAHULUAN

a.       Latar Belakang
            Dalam menjalani kehidupan dan perkembangannya, setiap saat individu berada dalam kondisi diri tertentu dan menghadapi serta berinteraksi dengan kondisi lingkungannya. Dari keadaan tersebut individu dituntut bisa             menyesuaikan diri secara tepat supaya mampu mencapai perkembangan diri            secara optimal.
Sebagai seorang konselor harus mampu berperan sebagai manager yangmemikul tanggung jawab terhadap tugas berusaha memperkembangkan sikap penguasaan ilmu pengetahuan dan profesionalisme terhadap proses-proses dan masalah-masalah pendidikan.
Konselor sebaiknya orang jujur, cukup tenang bahwa orang lain tentu berbeda dan tidak merasa terganggu karena adanya kontradiksi, ambivalensi dan cara berpikir yang aneh-aneh baik dalam berbicara maupun dalam tindakan. Tentunya untuk merasakan diri sendiri aman berarti mengetahui sesuatu tentang diri sendiri. Untuk itu perlu keahlian dalam perencanaan program, penetapan tujuan, pembiayaan, dan pembuatan keputusan.
     
b.      Rumusan Masalah
-          apa pengertian bimbingan ?
-          Apa pengertian Konseling?
-          Bagaimana peran konselor sebagai Leader ?
-          Bagaimana peran konselor sebagai Manager ?
      C  Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian dari Leader
2.      Untuk mengetahui pengertian dari Manager
3.      Untuk mengetahui peran konselor sebagai leader
4.      Untuk mengetahui peran konselor sebagai manager

d. Manfaat Penulisan
            Makalah ini berguna bagi pembaca untuk mengetahui pengertian bimbingan, pengertian konseling, peran konselor sebagai leader, peran konselor sebagai manager.

















BAB  II
KAJIAN TEORI

a.      Pengertian Leader
Sebagai seorang konselor yang profesiona, sebaiknya  harus menjadi Leader  dan terlebih dahulu menerapkan kepemimpinannya di dalam kerja. Dan untuk itulah penulis menyajikan pengertian Leader atau Kepemimpinan untuk sama-sama kita ketahui sebagai calon konselor, berikut pengertian Leader  atau kepemimpinan yaitu :
1.      Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan (1999)
Menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin  subordinat (pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.

2. Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983 : 255)
 Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
3. Kartini Kartono (1994 . 33)
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kclebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan
4. C. N. Cooley (1902)
Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan pada       kesempatan lain, semua gerakan sosial kalau diamati secara cermat akan akan ditemukan kecenderungan yang memiliki titik pusat.

5. Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994 : 33)
Pemimpin dalam pengertian ialah seorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan akseptansi/ penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.

6. Sam Walton
Pemimpin besar akan berusaha menanamkan rasa percaya diri pada para pendukung. Jika orang memiliki percaya diri tinggi, maka kita akan terkejut pada hasil luar biasa yang akan mereka raih.
7. Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan (1999)
Pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin subordinat (pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.
8. Rosalynn Carter
“Seorang pemimpin biasa membawa orang lain ke tempat yang ingin mereka tuju”. Seorang pemimpin yang luar biasa membawa para pendukung ke tempat yang mungkin tidak ingin mereka tuju, tetapi yang harus mereka tuju.

9. John Gage Allee
Leader…a guide;a conductor; a commander” (pemimpin itu ialah pemandu, penunjuk, penuntun; komandan).
10. Jim Collin
Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa tingkatan, terendah adalah pemimipin yang andal, kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam tim, lalu pemimpin yang memiliki visi, tingkat yang paling tinggi adalah pemimpin yang bekerja bukan berdasarkan ego pribadi, tetapi untuk kebaikan organisasi dan bawahannya.

11. Modern Dictionary Of Sociology (1996)
Pemimpin (leader) adalah seseorang yang menempati peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam kelompok (a person who occupies a central role or position of dominance and influence in a group).

12. C.N. Cooley dalam “ The Man Nature and the Social Order’
Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan sebaliknya, semua gerakan sosial, kalau diamat-amati secara cermat, akan ditemukan didalamnya kecenderungan-kecenderungan yang mempunyai titik pusat.

13. I. Redl dalam “Group Emotion and Leadership”.
Pemimpin adalah seorang yang menjadi titik pusat yang mengintegrasikan kelompok.

14. J.I. Brown dalam “ Psychology and the Social Order”.
Pemimpin tidak dapat dipisahkan dengan kelompok, tetapi dapat dipandang sebagai suatu posisi yang memiliki potensi yang tinggi dibidangnya.

15. Kenry Pratt Fairchild dalam “Dictionary of Sociologi and Related Sciences”.
        Pemimpin dapat dibedakan dalam 2 arti :
- Pemimpin arti luas, seorang yang memimpin dengan cara mengambil inisiatif tingkah laku masyarakat secara mengarahkan, mengorganisir atau mengawasi usaha-usaha orang lain baik atas dasar prestasi, kekuasaan atau kedudukan.
- Pemimpin arti sempit, seseorang yang memimpin dengan alat-alat yang menyakinkan, sehingga para pengikut menerimanya secara suka rela.

16. Dr. Phil. Astrid S. Susanto
Pemimpin adalah orang yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap sekelompok orang banyak.
17. Ensiklopedia Administrasi (disusun oleh staf Dosen Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gadjah Mada)
Pemimpin (Leader) adalah orang yang melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi orang lain dalam suatu situasi tertentu, melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna mencapai tujuan/tujuan-tujuan tertentu.
Kita dapat saja berbeda dari beberapa pandangan di atas dalam memaknai konsep pemimpin, namun yang dapat penulis simpulkan bahwa dari rumusan diatas secara umum, pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi individu dan/atau sekelompok orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan.

b.      Pengertian Manager                  
Sebagai seorang konselor yang professional harus memiliki peran sebagai manager dalam berbagai hal dalam segi program layanan Bimbingan Konseling, untuk itu saya mencantumkan beberapa pengertian manager adalah :  suatu keadaan atau proses yang mengarah pada perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dan tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.
Adapun mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan variabel diatas adalah sebagai berikut:
  • Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain.
  • Rancangan organisasi dan pekerjaan.
  • Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.
  • Sistem komunikasi dan pengendalian.
  • Sistem reward.
Manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology).

Dan tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.
Jadi dapat disimpulkan bahwa manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology).
Definisi manajemen menurut para ahli :
1.  Menurut dr. Sp. Siagian dalam buku  “filsafat administrasi” management dapat didefinisikan sebagai “kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain”.
Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa management merupakan inti daripada administrasi karena memang management merupakan alat pelaksana utama daripada adminsitrasi
2. Menurut ordway tead yang disadur oleh drs. He. Rosyidi dalam buku “organisasi dan management“, definisi manajemen adalah “proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan “.
3. Menurut “marry parker follet” :
manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”.
4.  Menurut james a.f. Stonner :
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan danpengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan”.
5.      Menurut Ricky. W. Griffin,  managemen adaah perencanaan, pengorganisasian, pengordinasian, dan pengontrol sumber daya untuk mencapai sarana secara efektif
6.       Menurut Hilaman, managemen adalah  fungsi untuk mencapai kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Jadi dapat disimpulkan manajemen adalah proses kegiatan dengan melalui orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu serta dilaksanakan secara berurutan berjalan ke arah suatu tujuan.
c.       Konselor Sebagai Leader
Di dalam kepemimpinannya, konselor harus mampu membangun hubungan mereka di dalam  kebijaksanaan, kesetiaan dan kepercayaan, dan memberikan kekuatan kepada keduanya untuk saling menyokong dalam perjalanan hidup yang ditempuh secara bersama. konselor dapat berperan sebagai “sahabat, tetua, pembimbing, orang tua, senior dan nara sumber, serta konselor” yang membimbing, mendampingi dan memberikan rasa kepastian bagi konseli untuk memandang ke depan menjalani kehidupannya dengan penuh kepastian. Di sini pemimpin sebagai konselor berperan untuk membesarkan konseli, sehingga pada akhirnya konselor membuktikan diri sebagai pemimpin yang andal dan dapat dipercaya yang dapat meneruskan estafet kepemimpinan.
Konselor sekolah berfungsi sebagai pemimpin serta anggota tim kerja yang efektif dengan guru, administrator, dan sekolah lainnya untuk memastikan bahwa setiap siswa berhasil. Konselor memiliki peran penting dalam mendukung prestasi akademis dengan bertindak sebagai proaktif pemimpin dan advokasi untuk keberhasilan siswa (Batu & Clark, 2001). Konselor harus menerima tantangan dan juara kepemimpinan upaya untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran untuk melakukan advokasi untuk akses kesempatan yang sama terhadap pendidikan bermutu bagi semua siswa ( Batu & Clark, 2001.
Dengan mengambil peran seperti ini, para pemimpin mentor menyiapkan suatu model pembimbingan dan pembinaan yang terbaik bagi pengembangan dan pelengkapan serta penyiapan pemimpin baru yang dapat berperan menjawab tantangan kepemimpinan sekaran ini dan di masa yang akan datang.

d.      Konselor Sebagai manager
Sebagai sebuah profesi, konselor harus mampu mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain. Menurutnya, sebagai Manajer merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan: Perencanaan, Pengorganisasian, Penggiatan dan Pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Dan tugas seorang Konselor sebagai manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian. 
Profesi bimbingan dan konseling telah berusaha menjawab beragam perubahan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi dengan berbagai perubahan dan perkembangan dalam diri profesi, yang dapat dipahami dari perkembangan profesi di Indonesia. Dimulai dengan dilakukan uji coba pelaksanaan kegiatan bimbingan di sekolah, dibukanya program studi bimbingan, kelahiran organisasi profesi ( 17 Desember 1975 ), pelaksanaan kurikulum 1975, pengakuan guru pembimbing, perubahan penggunaan istilah “penyuluhan” menjadi “konseling”, perubahan nama organisasi dari Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) tahun 2001, dan penegasan nama profesi, nama asosiasi profesi, tenaga professional yang melaksanakan layanan, individu yang mendapatkan layanan, dan seterusnya (2007). Ini semua menunjukkan usaha profesi agar tetap eksis dalam aliran kehidupan masyarakat Indonesia.
Pada intinya, konselor Dalam pengaplikasiannya terhadap kegiatan Bimbingan dan Konseling, maka dapat diambil suatu dasar pengelolaan layanan Bimbingan dan Konseling yang merujuk pada konsep dasar dan fungsi – fungsi manajemen agar layanan Bimbingan dan Konseling tertata dan berjalan dengan rapi demi mencapai suatu tujuan yaitu mengoptimalkan peserta didik agar dapat mengarahkan,mengatur, serta mengerti akan dirinya sendiri juga dapat mengambil keputusan secara mandiri namun terarah dan tepat. Pengelolaan layanan Bimbingan dan Konseling berbasis manajemen,sangatlah diperlukan pengaplikasiannya ketika penyelenggaraan proses pelayanan Bimbingan dan Konseling. Dalam pengaplikasiannya, layanan Bimbingan dan Konseling dapat mengacu kepada fungsi – fungsi pokok manajemen yaitu Planning, Organizing, Directing dan Controlling (PODC).






BAB  III
METODOLOGI

o    Uraian tentang persiapan kelapangan
a.      Keadaan Sekolah
Sekolah SMA Negeri 3 Binjai yang berlokasi di Jalan padang sidempuan no 24 Binjai, merupakan sekolah yang dipimpin oleh Bapak Drs. Maramukmin Siregar dan dan walinya yaitu Drs. Jasep Tarigan. Dan staf guru yang mengajar 60 Guru, serta jumlah keseluruhan sebanyak 720 siswa. Dan dengan jumah kelas sebanyak 19 Kelas.
Di sekolah SMA Negeri 3 Binjai terdapat bagunan-bangunan seperti bangunan ruang kepala sekolah, mushola, laboraturium, ruang computer, Perputakaan, ruang komite, ruang guru, dan ruang BK. Kondisi sekolah yang tenang aman dan nayman di sekolah ini membuat proses belajar mengajar siswa dan guru tidak terganggu.
b.      Persiapan Observasi
Sebelum kami terjun kelapangan, kami mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan langsung dengan administrasi obeservasi :
                          i.            Memperoleh izin dari Fakultas Ilmu Pendidikan ( FIP ) Unimed yang disetujii oleh PD 1 yang akan ditujukan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Binjai.
                        ii.            Memperoleh izin dari pihak sekolah SMA Negeri 3 Binjai dengan, dan setelah itu kepala sekolah mengantar kami untuk menemui Guru BK di SMA Negeri 3 dan setelah itu kami mengadakan obeservasi.
                      iii.            Setelah itu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah kami persiapkan kepada guru BK tersebut mengenai teori Henry Fayol, Teori Max Weber, Teori Cherter L. Bernard, Teori Managemen Kontemporer, Teori Managemen Berbasis Sekolah, Teori Mayo, Teori Kontemporer
                      iv.            Setelah itu kami langsung melakukan proses menganalisa dari ketujuh teori diatas dengan menanyakan satu persatu kepada guru BK teori manajemen apa yang banyak di guna di SMA Negeri 3 Binjai dan hasil dari proses menganalisa kami mendapat bahwa teori manajemen yang banyak digunakan adalah Teori Manajemen Kontemporer.

c.       Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan observasi dilaksanakan pada 16 Oktober 2010 di SMA Negeri 3 Binjai.bersama ibu Septria Mulyani, S.Pd sebagai Koordinasi BK.


BAB  IV
HASIL

A.    Data Kualitatif
Data kualitatif dapat di hitung dengan : Jumlah  Jawaban           × 100% =
No
Teori
Hasil
1
Teori Henry fayol
2
Teori Max Weber
%
3
Teori Bernard
 x 100% = 0%
4
Teori Kontemporer Sistem
x 100% = 0%
5
Teori MBS
6
Teori Mayo

7
Teori Managemen Kontemporer


Jumlah :
201,38%
                                                                                   Jumlah Pertanyaan

B.     Data Kuantitatif
Berdarkan hasil perhitungan yang dilihat dari data kualitatif maka diketahui teori yang paling banyak digunakan di SMA Negeri 3 Binjai adalah Teori Managemen Kontemporer dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1.      Apakah dalam pelaksanaan manajemen BK teknik manajemen tergantung pada situasi?
2.      Apakah dengan menggunakan tehknik manajemen tergantung pada situasi tertentu dapat menghasilkan keefektifan yang baik?
3.      Apakah dalam pelaksanaan manajemen BK di sekolah ini terjadi interaksi atau hubungan anatara pelaksanaan manajemen BK dengan lingkungan sekitar?
4.      Apakah ada keterkaitan yang terjadi antara pelaksanaan manajemen BK dengan lingkungan masyarakat ( komite sekolah dalam penarikan keputusan ) ?
5.      Bagaimana hubungan yang terjadi antara kepala sekolah dengan pelaksanaan manajemen yang lain?
6.      Dalam penetapan tehknik yang akan dipakai apakah siswa diikut sertakan?
7.      Apakah pendekatan manajemen yang digunakan disekolah ini selalu sama setiap tahun ajaran baru?
8.      Apakah ada diskusi yang terjadi antara manajer dengan pelaksanaan yang lain dalam penetapan tujuan yang akan digunakan?
9.      Apakah ada perbedaan tehknik disetiap tahunnya?
10.  Apakah dalam suatu manajemen suatu manajemen tujuan lebih difokuskan pada kualitas kinerja karyawan?
11.  Bagaimana hubungan yang terjalin dalam pelaksanaan manajemen BK diSekolah diantara Kepala Sekolah, Guru, Konselor dan Siswa
12.  Apakah dalam pencapaian tujuan manajemen BK sering terjadi beda pendapat antar pelaksanaan manajemen BK?
13.  Apakah dalam pelaksanaan manajemen BK hubungan antara pelasanaan manajemen juga mempertimbang hubungan dengan siswa?
14.  Apakah dalam pelaksanaan BK disekolah ini lebih mendahulukan terciptanya hubungan yang baik anatara Kepala Sekolah dengan pelaksanaan BK dibandingnkan dengan tercapainya tujuan manajemen yang dilaksanakan.
15.    Apakah dalam suatu teknik manajemen dilakukan lebih fleksibel atau sensitive?
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa teori mnajemen kontemporer dinyatakan valid dan dapat digunakan di dalam sekolah untuk manajemen di sekolah tersebut.

BAB  V
PEMBAHASAN HASIL

Dari hasil analisis diperoleh koefisien manajemen kontemporer lebih banyak di bandingkan dengan teori-teori manajemen yang lain. Maka dapat dinyatakan terdapat hubungan antara teori manajemen dengan pelaksanaan teori manajemen di sekolah SMA Negeri 3 Binjai
Berdasarkan tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui teori manajemen apa yang di pakai oleh SMA Negeri 3 Binjai, maka kami mengadakan pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru BK yang telah kami persiapkan sebelumnya.Hasil observasi ini sejalan dengan indikator pada teori manajemen kontemporer yaitu:
a.       Keefektifan teknik manajemen tergantung pada situasi tertentu
b.      Manajer akan lebih fleksibel atau sensitive dalam memilih teknik-teknik manajemen sesuai situasi yang ada.
c.       Dalam suatu manajemen tujuan lebih difokuskan pada kualitas kerja dan hubungan antar karyawan
d.      Adanya hubungan sub-sub sistem yang saling berinteraksi dengan lingkungan sehingga dipandang sebagai suatu sistem
e.       Manajer bertugas mencari teknik yang paling baik untuk mencapai tujuan organisasi dan melihat situasi, kondisi dan waktu tertentu
Didukung dengan empat alasan mempelajari teori manajemen yaitu :
a.       Mempelajari teori membantu memahami proses yang pokok dan dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakikatnya teori merupakan kelompok asumsi-asumsi yang logis, yang menjelaskan antara dua atau lebih fakta yang dapat di observasi
b.      Teori membentuk pandangan manajemen juga memberi petunjuk kepada kita dimana kita mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia di dalamnya.
c.       Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha. Dengan mempelajari teori, kita dapat memilih bahwa setiap teori adalah hasil dari lingkungannya. Seperti sosial, ekonomi, politik dan kekuatan teknologi yang ada pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu
d.      Teori merupakan suatu sumber ide baru. Teori memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari.









BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
         Berdasarkan hasil observasi yang telah diuraikan pada bab IV, V, maka dapat disimpulkan  bahwa di sekolah SMA Negeri 3 Binjai memakai managemen Kontemporer, karena tergantung pada situasi pemakaian managemen sekolah tersebut. 

B.     SARAN
         Sebagai calon konselor, hendaknya harus bisa memahami managemen-managemen yang dipakai agar bisa menerapkannya lebih baik sewaktu dilapangan.                                                                     

DAFTAR PUSTAKA
-         Sumber Internet
-          http://boedia.blogspot.com/2009/05/perkembangan-teori-manajemen.html
-          http://putracenter.net/2008/11/21/definisi-manajemen-menurut-para-ahli/
-          http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/05/15/manajemen-berbasis-sekolah-mbs/
-          http://books.google.co.id/books?id=Tl658VxwdlUC&pg=PA1&lpg=PA1&dq=manajemen+berbasis+sekolah&source=bl&ots=kb2NvTCOFY&sig=ATP51kHcpqV8SJF5HJkHOw1Czks&hl=id&ei=RMeuTLfAF47cvQO37vHHBg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=3&ved=0CBoQ6AEwAg#v=onepage&q&f=false
-          http://belajarpsikologi.com/search/pengertian-leadership-menurut-para-ahli/
-          http://myhad.blogspot.com/2007/04/pengertian-kepemimpinan-leadership.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar