Minggu, 24 Juli 2011

Teori Konseling " Psikoanalisis by Sigmund Freud "

TEORI PSIKOANALITIK


Salah satu aliran utama dalam sejarah psikoligi adalah Teori psikoanalitki yang dikemukakan oleh SIGMUD FREUD.sikoanalisis sebuah modelm perkembangan kepribadian, filsafat tentang manusia dan metode psikoterapi. Bagi Freud kesadaran merupakan bagian terkecil dari keseluruhan jiwa. Seperti halnya gunung es yang mengapung yang bagian terbesarnya berada di permukaan air. Bagian jiwa yang terbesar berada dibawah permukaan kesadaran, kesadaran itu menyimpan pengalaman-pengalaman, ingatan-ingatan, dan bahan-bahan yang direpresi.
Kebutuhan- kebutuhan yang tidak bisa dicapai yakni akan terbawa ke alam bawah sadar. yakni diluar kesadaran, meskipun diluar kesadarn, ketidaksadaran mempengaruhi tingkah laku. Jadi, proses-proses tak sadar adalah akar segenap gejala dan tingkah laku yang disebabkan oleh Instink yang tak bisa dikendalikan, karena ketidakseimbangnnya struktur kepribadian ( Das Es, das Ich, das Uber Ich ), dan dipengaruhi oleh masa perkembangan Libido.


Hakekat manusia menurut Freud :

1. Manusia cenderung :
- pesimistik = > lemah terhadap diri sendiri
- deterministik => tergantung pada orang lain
- mekanistik => bila diperintah baru melaksanakan
- reduksinistik = > kerap kali mencelakakan diri sendiri
2. Manusia dideterminasi oleh kekutan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dorongan bioleigis dan naluriah oleh peristiwa psikoseksual yang terjadi pada masa lalu ( libido ).
3. Tingkah laku munusia :
- ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan isntink
- dikendalikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu dan ditetukan oleh faktor interpersona ( dari dalam diri sendiri dengan orang lain ) dan intperpsikis ( terhadap diri sendiri )


Manusia yang sehat menurut Sigmund Freud :

1. Individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah
2. Hasil belajar dalam mengatasi tekanan dan kecemasan
3. Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari keseimbangan anatara kinerja super ego terhadap id dan ego.


Manusi yang BERMASALAH

Tingkah laku bermasalah disebabkan karena :

- Dinamika yang tidak efektif antara Id, Ego, dan Supr ego
- Gangguan belajar pada perkembangna masa libido


Hakekat Kons :
Tujuan
1. Membantu konseli untuk membentuk keseimbangan didalam struktur karekternya, dan menjadikan hal-hal yang tidak disadari menjadi disadari.
2. Memperoleh pemahaman intelektual atas tingkah laku konseli dan untuk memahami makna berbagai gejalanya.
3. Membawa konseli keluar dari dorongan –dorongan dari ketertekanan yang mengakibatkan kecemasan .
4. Memberi kesempatan kepada konseli untuk mengahadapi kegagalan yang selama iin ia hadapi.
5. Menghidupkan masa lalu untuk menghadapi masalah di masa yang akan datang.




Mekanisme pertahanan ” ( DEFENCE MECHANISME )

• Proyeksi adalah sifat-sifat tertentus orang lain yang tidak bisa diterima oleh ego seseorang.
Contohnya : Seorang anak mengutuki orang lain, karena sifat jahatnya
• Fiksasi adalah ketergantungan terhadap orang lain karena tidak mampu menghadapi langkah selanjutnya
Contohnya : Seorang anak yang sealu bergantung kepada orangtuanya
• Regresi merupakan respon yang umum bagi individu bila berada dalam situasi frustasi, setidak-tidaknya terjadi pada anak-anak.
Misalnya, anak yang baru memperoleh adik, akan memperlihtkan respon mengompol atau menghisap jempol tangannya, padahal perilaku ini sudah lama tidak pernah lagi dilakukannya.
• Rasionalisasi adalah menciptakan alasan-alasan yang ” baik ” guna menghindarkan ego dari cedera, atau memalsukan diri sehingga kenytaan yang mengecewakan tidak begitu menyakitkan.
Misalnya bila tidak mendapatkan posisi yang diinginkan dalam pekerjaan, mereka memikirkan alasan-alasan logis mengapa mereka tidak mendapatkannya.
• Sublimasi adalah Penyaluran energi sosial atau agresif kedalam tingkah laku kreatif yang diterima secara sosial dan bahkan dikagumi.
Misalnya, bakat dalam diri yang berhubungan dengan olahraga disalurkan menjadi prestasi olahraga
• Displacement adalah mengarahkan energi kepada obyek atau orang lain apabila orang yang sesungguhnya tidak bisa dijangkau.
Contoh : seorang anak ingin menendang abangnya, kemudian dia menendang kucing karena tidak bisa melampiaskan kemarahan kepada abangnya.
• Represi adalah merupakan isi kesadaran yang traumatis, mendorong kenyataan yang tidak bisa diterima kepada ketidaksadaran
Contoh : Selalu mengigat hal positif daripada yang negatif
• Formasi reaksi adalah melakukan perlawan terhadap hasrat-hasrat yang tidak sadar.
Contoh : seorang ibu menampilakan tingkah laku yang terlalu menunjukkan sikap melindungi anak dan mencintai anaknya, padahal berlawanan dengan perasaannya yang sebenarnya adalah penolakan dengan perasaan tersebut.
• Penyangkalan adalah pertahanan individu melawan kecemasan dalam aspek kenyataan yang membangkitkan kecemasan
Misalnya, kehilangan atau kematian orang yang dicintainya, orang tersebut cenderung melawan kecemasan itu. Walaupun menyakitkan untuk diterima




Teknik-teknik Konseling :

1. Asosiasi bebas adalah teknik dimana konselor meminta konseli untuk mengungkapkan pengalaman-pengalaman masa lalunya.
Selama proses asosiasi bebas berlangsung, tugas konselor adalah mengenali bahan yang direpres dan dikurung didalam ketidaksadaran.
2. Penafsiran adalah suatu prosedur dasar dalam menganalisis asosiasi-asosiasi bebas yang prosedurnya terdiri atas tidakan-tindakan analisis yang menyatakan, menerangkan bahkan mengajari konseli makna tingkah laku. Penafsiran yang diberikan oleh konselor harus sesuai dengan situasi dan kondisi secara tepat, bila tidak tepat saat situasi dan kondisi yang ada, penafsiran tidak akan berjalan.
3. Analisis Mimpi adalah penyingkapan bahan yang tak disadari dan membarikan pemahaman atas beberapa masalah yang tak terselesaikan.freud memendang bahwa mimpi-mimpi adalah jalan istimewa menuju ketidaksadaran sebab melalui mimpi hasrat-hasrat,kebutuhan –kebutuhan ,dan ketakutan-ketakutan yang tak disadari diungkapkan.
4. Analisis dan Penafsiran resistensi yaitu sebagai pertahanan kecemasan, resistensi bekerja secara khas dalam terapi psikoanalistik dengan menghambat konseli dan analisis dalam melaksanakan usaha bersama untuk memperoleh pemahaman atas dinamika-dinamika ketaksadaran konseli.
5. Analisi dan penafsiran Transferensi merupakan inti dari terapi psikoanalitik. Analaisis transferensi adalah teknik utama dalam psikoanalisis, sebab mendorong konseli untuk menghidupkan kembali masa lampaunya dalam terapi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar